KUNJUNGAN DAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PASIEN DBD PUSKESMAS WANGON II

Dilihat : 1537 Kali, Updated: Kamis, 28 Maret 2024
KUNJUNGAN DAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PASIEN DBD PUSKESMAS WANGON II

Pada hari Kamis 28 Maret 2024 Puskesmas Wangon II melaksanakan kegiatan kunjungan penyelidikan epidemiologi (PE) pasien DBD di Desa Jambu. Kunjungan dan Penyelidikan Epidemiologi Pasien DBD  oleh Kepala puskesmas, petugas surveilans, bidan desa, Kades Jambu, Perangkat Desa Jambu dan Bhabinsa Desa Jambu. Kunjungan dilakukanatas dasar perminaan warga untuk dilakukan fogging. Pada saaat kunjungan petugas Puskesmas mengedukasi warga untuk melakukan PSN dengan 3 M Plus. Pada saat kunjungan juga dilakukan Pemeriksaan jentik jentik nyamuk.

Pada saat kunjungan, di beberapa rumah warga masih didapatkan jentik jentik nyamuk ditempat-tempat yang beresiko terdapat jentik jentik nyamuk. Petugas melakukan edukasi agar warga memahami pentingnya PSN. Sehingga penyebaran DBD bisa berkurang.

Warga setempat yang khawatir DBD akan meluas mengusulkan kegiatan fogging. Fogging dapat dilakukakan dengan beberapa ketentuan yaitu fogging diajukan oleh Puskesmas (harus diketahui kepala puskesmas) ke kepala dinas kesehatan kabupaten banyumas. Syarat-syarat Fogging adalah adanya kasus DBD/DD (Form KDRS) dan hasil PE ditemukan kasus panas lain disekitar penderita serta ABJ <95% dari sekitar 20-40 rumah disekitar penderita.

Apabila ada warga yang mempunyai gejala demam lebih dari 3 hari segera ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam rangka mencegah dan mendeteksi penyakit DBD. Untuk saat ini pengecekan menggunakan metode NS1, igg, igm hanya mendeteksi ada tidaknya virus dengue, sehingga belum tentu DBD, bisa saja DD. DBD dan DD ditentukan oleh pemeriksaan fisik dan laboratorium lanjut dan berkesinambungan, seperti tanda-tanda demam, perdarahan, pembesaran limpa, serta trombosit dan hematokrit. Untuk DBD selain hal-hal di atas adalah ditentukan adanya penurunan trombosit <100.000 dan kenaikan hematokrit di atas 20%.

Komentar